Pengendalian Pneumatik
Pengendali pneumatic adalah semua
sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang
dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja.
Udara yang dimampatkan adalah udara yang diambil dari udara lingkungan
yang kemudian ditiupkan secara paksa ke dalam tempat yang ukurannya relatif
kecil.
Pneumatik dalam pelaksanaan teknik
udara mampat dalam industri (dunia perusahaan) (dan khususnya dalam teknik
mesin) merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanis dimana udara
memindahkan suatu gaya atau suatu gerakan. Dalam pengertian yang lebih sempit
pneumatik dapat diartikan sebagai teknik udara mampat (compressed air
technology). Sedangkan dalam pengertian teknik pneumatik meliputi : alat-alat
penggerakan, pengukur-an, pengaturan, pengendalian, penghubungan dan
perentangan yang meminjam gaya dan penggeraknya dari udara mampat. Dalam
penggunaan sistem pneumatik semuanya menggunakan udara sebagai fluida kerja
dalam arti udara mampat sebagai pendukung, pengangkut, dan pemberi tenaga.
Adapun
ciri-ciri dari para perangkat sistem pneumatik yang tidak dipunyai oleh sistem
alat yang lain, adalah sebagai berikut :
1. Sistem pengempaan, yaitu udara
disedot atau diisap dari atmosphere kemudian dimampatkan (dikompresi) sampai
batas tekanan kerja tertentu (sesuai dengan yang diinginkan). Dimana selama
terjadinya kompresi ini suhu udara menjadi naik.
2. Pendinginan dan penyimpanan,
yaitu udara hasil kempaan yang naik suhunya harus didinginkan dan disimpan
dalam keadaan bertekanan sampai ke obyek yang diperlukan.
3. Ekspansi (pengembangan), yaitu
udara diperbolehkan untuk berekspansi dan melakukan kerja ketika diperlukan.
4. Pembuangan, yaitu udara hasil
ekspansi kemudian dibebaskan lagi ke atmosphere (dibuang).
Prinsip Dasar Kerja Pneumatik
Sistem pneumatik adalah suatu sistem
yang menggunakan udara sebagai media kerjanya, dimana untuk menghasilkan kerja
tersebut udara dimampatkan terlebih dahulu. Sistem-sistem pneumatik terutama
terdiri dari suatu kompresor udara atau perapat udara (sumber udara mampat),
motor-motor udara mampat (pemakai-pemakai udara mampat) ditambah dengan bagian-bagian
pengatur dan pengendali. Untuk lebih jelasnya berikut adalah gambar sistem
pneumatik secara rinci.
Gambar Sistem Peumatik
Keterangan
gambar:
1. Kompresor adalah peralatan yang
dipergunakan untuk menghasilkan udara kempa, udara akan diserap dan dimampatkan
oleh kompresor yang digerakkan oleh motor listrik.
2. After Cooler, salah satu alat
yang digunakan untuk mendinginkan udara kempa dengan menggunaka air atau media
lain yang dapat berfungsi sebagai pendingin udara kempa.
3. Main Line Air Filter, peralatan
yang berfungsi untuk mengeleminir debu dan air serta kandungan minyak pada
udara kempa.
4. Refrigerated Air Dryer, alat ini
berfungsi untuk mengeringkan udara basah atau udara yang masih mengandung embun
atau titk air, sehingga dapat menghasilkan udara kempa yang benar-benar kering.
5. Air Filter, alat ini dipergunakan
untuk menyaring debu yang terbawa oleh air.
6. Air Pressure Reducing Valve,
berfungsi untuk mereduksi udara kempa pada batas yang dikehendaki dan menjaga
agar tetap konstan pada saat digunakan.
7. Air Lubricator, alat ini
berfungsi untuk mensuplai pelumas kedalam udara kempa dengan menggunakan aliran
udara sehingga peralatan dapat bekerja dengan halus dan bisa digunakan dalam
jangka waktu yang panjang.
8. Air Silincer, berfungsi untuk
mereduksi nozel yang timbul sampai pada batas yang aman.
9. Air Flow (Change Selenoide
Valve), berfungsi untuk merubah(mengubah) aliran lkangsung dari kompresor
dengan cara membuka atau menutup katup yang menerima singnal elektrik.
10. Speed Control Valve, berfungsi
mengontrol kecepatan silinder dengan mengatur valve aliran dari udara kempa.
11. Air Cylinder, berfungsi untuk
merubah energi udara kempa menjadi gaya yang efektif dan gerakan.
Gambar Instalasi Pneumatik Sebagai Perubah Energi
Dari
bagan dapat dijelaskan bahwa :
1. Perubahan energi mekanik dari
penggerak (misalnya motor listrik, diesel dan penggerak mekanis lainnya)
menjadi energi pneumatik oleh kompresor udara (sumber udara mampat).Energi
pneumatik ini dapat dianggap sebagai energi potensial, energi kinetik fluida
kerja atau pengangkut (udara mampat).
2. Perpindahan energi pneumatik oleh
udara mampat yang mengalir dari kompresor melalui bagian pengatur atau
pengendali (sorong, katup).
a. ke silinder yang bergerak
bolak-balik.
b. ke motor-motor udara mampat yang
berotasi (berputar).
3. Perubahan energi pneumatik
menjadi energi mekanik oleh pemakai udara mampat (silinder atau motor udara
mampat). Unsur-unsur pneumatik ini mengubah energi potensial dan energi kinetik
dalam udara mampat menjadi energi mekanik yang akan menggerakkan penggerak-penggerak
suatu mesin produksi (mesin perkakas, perkakas angkut, mesin produksi dan
sebagainya).
Bagian
pengatur dan pengendali berfungsi sebagai pembawa arus udara mampat menurut
cara-cara yang telah ditetapkan untuk pemakaian-pemakaian udara mampat. Katup
(dengan dudukan katup atau dengan sorongan) dapat mengatur tekanan dan
kecepatan aliran.
Komponen
Sistem Pneumatik
1. Kompressor
Kompressor digunakan untuk menghisap udara di atmosfer dan menyimpannya
kedalam tangki penampung atau receiver. Kondisi udara dalam atmosfer
dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.
Kompresor yang biasa digunakan ada 2 macam yaitu :
a.
Kompresor langkah positif (positive-displecement)
Pada kompresor langkah positif ada dua jenis :
1.
Kompresor bolak-balik (reciprocating) input terbagi lagi jadi 2 yaitu : dengan
mempergunakan piston (piston compressor) dan dengan mengunakan diapragma
(diaphragma compressor).
2. Kompressor
berputar (rotary compressor) terbagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu : slinding vane rotary compressor (baling-baling),
two axial
screw compresor
(kompressor ulir) dan root blower.
b.
Kompressor turbo (turbo compressor)
Kompresor ini tidak cocok apabila digunakan sebagai sumber (pengolah) udara
yang dimampatkan untuk pneumatik, hal ini disebabkan kerena tekanan udara yang
dihasilkan terlalu besar.
2.
Oil
and Water Trap
Pneumatik, tetapi dapat menjadi
penyebab serius dari tidak berfungsinya sistem. Fungsi dari Oil and Water Trap
adalah sebagai pemisah oli dan air dari udara yang masuk dari kompressor.
Jumlah air persentasenya sangat kecil dalam udara yang masuk kedalam sistem
3.
Dehydrator.
Fungsi unit ini adalah sebagai pemisah kimia untuk memisahkan sisa uap
lembab yang mana boleh jadi tertinggal waktu udara melewati unit Oil and Water Trap.
4.
The Air Filter
Setelah udara yang dikompresi melewati unit Oil and Water Trap dan unit Dehydrator,
akhirnya udara yang dikompresi akan melewati Filter untuk memisahkan udara dari kemungkinan adanya debu dan
kotoran yang mana mungkin tedapat dalam udara.
Gambar 2.1 The Air Filter
5. Restrictor
Restrictor adalah tipe dari pengontrol klep
yang digunakan dalam sistem Pneumatik, Restrictor
yang biasa digunakan ada dua tipe yaitu : tipe Orifice dan Variable
Restrictor.
6. Pressure Regulator.
Sistem tekanan udara siap masuk pada tekanan tinggi menambah tekanan pada
bilik dan mendesak beban pada piston.
Gambar 2.2 Pressure Regulator
Aktuator
Aktuator
adalah bagian terakhir dari output suatu sistem kontrol Pneumatik. Output biasanya
digunakan untuk mengidentifikasi suatu sistem kontrol ataupun aktuator. Pada
Pneumatik, jenis aktuator ada bermacam-macam, diantaranya:
1. Aktuator gerakan linier:
a.
Silinder
aksi tunggal (Single acting cylinder)
Silinder kerja tunggal
mempunyai seal piston tunggal yang
dipasang pada sisi suplai udara bertekanan. Pembuangan udara pada sisi batang
piston silinder dikeluarkan ke atmosfir
melalui saluran pembuangan.
Gambar 2.3 Silinder Aksi Tunggal
b.
Silinder
aksi ganda (Double acting cylinder)
Konstruksi silinder kerja ganda
adalah sama dengan silinder kerja tunggal, tetapi tidak mempunyai pegas
pengembali. Silinder kerja ganda mempunyai dua saluran (saluran masukan dan
saluran pembuangan).
Prinsip kerja dari silinder kerja ganda ini dengan memberikan
udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston (arah maju), sedangkan sisi
yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir,
Gambar 2.4 Silinder Aksi Ganda
2.
Aktuator gerakan berputar:
a.
Motor yang digerakkan oleh udara. Motor Pneumatik adalah
suatu peralatan Pneumatik yang menghasilkan gerakan putar yang sudut
putarnya tidak terbatas bila terhadap peralatan ini dialiri udara yang
dimampatkan. Ada 4 jenis motor Pneumatik, yaitu piston motors,
sliding vane motors, gear motors, turbin.
b.
Aktuator yang berputar atau gerakan putar.
Katup Pneumatik
Sistem
perangkaian Pneumatik terdiri atas katup-katup yang memiliki fungsi dan
kegunaan yang berbeda-beda, diantaranya yaitu:
1.
Katup kontrol arah (Directional Control Valve),
Katup kontrol
arah adalah bagian yang mempengaruhi jalannya aliran udara. Aliran udara akan
lewat, terblokir atau membuang ke atmosfir tergantung dari lubang dan jalan
aliran katup kontrol arah tersebut.
Menurut
jenisnya katup pengarah dapat di bagi menjadi beberapa jenis :
a.
Katup 3/2
Katup 3/2
adalah katup yang membangkitkan sinyal dengan sifat bahwa sebuah sinyal
keluaran dapat dibangkitkan juga dapat dibatalkan/diputuskan. Katup 3/2
mempunyai 3 lubang dan 2 posisi.
Ada 2
konstruksi sambungan keluaran :
a.
Posisi normal tertutup (N/C): katup belum diaktifkan,
pada lubang keluaran tidak ada aliran udara bertekanan yang keluar.
b.
Posisi normal terbuka (N/O): katup belum diaktifkan, pada
lubang keluaran sudah ada aliran udara bertekanan yang keluar.
Bagian Utama Sistem Pneumatik
Dalam sistem pneumatik terdapat
beberapa komponen utama, yang sering disebut sebagai elemen kerja. Elemen kerja
disini adalah suatu alat pneumatik yang digerakkan dan akan menghasilkan suatu
kerja dan usaha, seperti gerak lurus, gerak putar, dan lain sebagainya. Umumnya
disebut juga sebagai aktuator (actuator). Jadi prinsipnya udara betekanan yaitu
udara kempaan yang sering juga disebut sebagai tenaga pneumatik dirubah menjadi
gerakan lurus bolak-balik (straight line reciprocating) oleh silinder pneumatik
dan gerakan putar (rotary) oleh motor pneumatic.
Kelebihan dan
Kekurangan Pneumatik
Kelebihan dari alat penumatik yang
sangat menonjol adalah karena udara dapat mengembang dengan begitu kuat dan
cepat di ruangan yang sempit dalam waktu yang relatif singkat. Berdasarkan itu
maka peralatan pneumatik banyak digunakan di indistri-industri dan
pabrik-pabrik. Juga karena beberapa bukti yang nyata bahwa dalam berbagai
masalah untuk otomatisasi tidak ada media lain yang dapat dipakai secara lebih
mudah dan ekonomis.
Selain dari kelebihan di atas, alat
pneumatik juga mempunyai kelebihan-kelebihan lainnya sehingga alat pneumatik
seringkali diutamakan dibandingkan alat-alat yang lain. Kelebihan-kelebihan itu
antara lain bisa dilihat dari: (Thomas Krist, 1993 : 6-8) (Krist,T, 1993)
1.
Fluida kerja yang mudah diperoleh dan mudah ditransfer
a. Udara dimana saja tersedia dalam
jumlah yang tak terhingga.
b. Saluran-saluran balik tidak
diperlukan, karena udara bekas (udara yang telah memuai dan telah menyerahkan energinya) dapat dibuang
bebas.
2.
Dapat disimpan dengan baik.
a. Sumber udara mampat (kompresor)
hanya memproduksi udara mampat kalau udara itu memang
digunakan, jadi kompresor tidak selalu bekerja.
b. Pengangkutan dan penyimpanan dari
tangki-tangki penampungan juga dimungkinkan.
3.
Bersih dan kering.
a. Udara mampat adalah bersih, jadi
kalau ada kebocoran pada saluran pipa benda-benda kerja ataupun bahan-bahan tidak akan menjadi kotor.
b. Udara mampat adalah kering, jadi
kalau ada kerusakan pipa-pipa tidak akan ada pengotoran- pengotoran, bintik (stain) minyak dan sebagainya.
4.
Tidak peka terhadap suhu.
a. Udara bersih dapat digunakan
sepenuhnya pada suhu-suhu tinggi dan pada nilai-nilai yang rendah.
b. Udara mampat juga dapat digunakan
di tempat-tempat yang sangat panas.
c. Peralatan-peralatan atau
saluran-saluran pipa dapat digunakan secara aman dalam lingkungan yang panas sekali.
5.
Aman terhadap ledakan dan kebakaran.
a. Keamanan kerja serta produksi
besar dari udara mampat tidak mengandung bahaya kebakaran maupun ledakan.
b. Alat-alat pneumatik dapat
digunakan tanpa dibutuhkan pengamanan yang mahal dan luas.
6.
Kesederhanaan (mudah dipelihara)
a. Karena kontruksinya sangat
sederhana, peralatan-peralatan udara mampat hampir tidak peka gangguan.
b. Konstruksinya yang sederhana
menyebabkan waktu motase (pemasangan) menjadi singkat, kerusakan-kerusakan seringkali dapat diperbaiki sendiri.
c. Komponen-komponennya dengan mudah
dipasang dan setelah dibuka dapat digunakan kembali
untuk penggunaan-penggunaan lainnya.
7.
Konstruksi kokoh.
Pada umumnya komponen pneumatik
kostruksinya kokoh sehingga tahan terhadap gangguan dan perlakuan-perlakuan
kasar. Namun demikian, udara bertekanan dan peralatan pneumatik masih tetap
juga mempunyai kelemahan-kelemahan.
Kekurangan
dari sistem pneumatik antara lain: (Thomas Krist, 1993 : 9-10)
1.
Gangguan suara (bising).
Udara yang ditiup keluar menyebabkan
kebisingan (desisan) terutama dalam ruang-ruang kerja yang sangat mengganggu.
2.
Mudah menguap (volatile).
Udara mampat mudah menguap
(volatile). Terutama dalam jaringan udara-udara mampat yang besar dan luas
dapat terjadi kebocoran-kebocoran yang banyak dan menyebabkan udara mampat
mengalir keluar.
3.
Bahaya pembekuan.
Pada waktu pemuaian (expansion)
mendadak dan penurunan suhu yang berkaitan dengan pemuaian mendadak ini, dapat
terjadi pembentukan es.
4.
Gaya tekan terbatas.
Udara mampat hanya dapat
membangkitkan gaya yang terbatas. Untuk gaya-gaya yang besar pada suatu tekanan
bisa dalam jaringan, dan dibutuhkan diameter torak yang besar.
5.
Biaya energi tinggi.
Biaya produksi udara mampat tinggi,
oleh karena itu untuk produksi dan distribusi dibutuhkan peralatan-peralatan
khusus.








Tidak ada komentar:
Posting Komentar